Traitor.
Suara dentingan cangkir kopi dan asap nikotin yang di hembuskan oleh keduanya menemani percakapan keduanya.
Malam ini biasa saja, hanya ada percakapan dua orang teman yang sepertinya memilih untuk bersantai daripada harus berkecimpung dengan manusia-manusia lain di luar sana.
Pembahasan di ruangan ini cukup serius namun masih terbilang santai.
“It's actually easy to get along with him,” “Tapi emang lo nya aja yang problematic.”
Ia menyeruput kopinya, lalu menatap seseorang di depannya.
“Lo gak ngerti, I wouldn't be like this if they could be fair.”
Lelaki itu menghembuskan nafasnya, tidak menyangka dengan jalan pikiran temannya ini, “Ya kalau gitu berarti lo yang goblok,” “You don't like their treatment but you hate people who don't even know anything, Rian,” lanjutnya.
“Tapi dengan gua singkirin dia, semuanya selesai kan?” “So I can get what I want..” senyum liciknya terukir sempurna, tidak ada raut ramah lagi di wajahnya. Iblis sudah mengambil alih batin dan pikirannya.
Sekali lagi lelaki itu menghela nafasnya, memijat pangkal hidungnya yang sepertinya mulai sakit karena mendengar hal tidak wajar dari seseorang di depannya ini.
Ia mengeluarkan liontin biru milik seseorang bernama 'Rian' itu, ia tau bahwa liontin ini adalah favoritnya sejak lama dan juga warnanya adalah warna kesukaannya.
“Lo inget kan?” laki-laki menunjukkan liontin itu, “lo tau kan kalo kita gak pernah diajarin buat ngelakuin hal kriminal?”
Ia menatap liontin kesukaannya, mengagumi warnanya yang begitu indah. Namun sayangnya ia enggan untuk memutar memori tentang seluk-beluk liontin itu.
“Let the past be the past, jangan ungkit lagi.”
“Hahaha, Rian. Lo buang liontin ini biar lo bisa ngelakuin hal bejat lo itu kan?” “Gua tau lo pasti gak akan mampu ngelakuin hal kayak gini kalau lo masih nyimpen ini, because everything we've been through and what Mom has taught us is all in this pendant.”
“Don't talk about Mom, ibu gua cuma satu dan dia masih disini.”
Ia tertawa hambar, tak percaya pada sikap temannya ini.
“Rian, hahaha. Congratulations, you have become a traitor and the most depraved human in the whole world.” “You. Are. A traitor.”