Ruang Guru.

Gadis itu berjalan dengan gontai sembari membawa beberapa buku tulis teman-temannya. Hari ini adalah hari ke-4 ia menyandang status sebagai siswi SMA kelas X setelah tiga hari menghadapi Masa Orientasi Siswa ( MOS ) yang tak kalah melelahkan dari apapun.

“Assalamualaikum” Orel membuka pintu ruang guru perlahan. Matanya mencari-cari dimanakah ia harus meletakkan buku ini, dari awal memang salahnya yang tidak menanyakan dimana meja guru pengajarnya.

'aduh anjir meja bu dina dimana lagi'

'orel kenapa lo ga nanya dulu sih'

Krieett....

Seseorang membuka pintu yang ada di belakangnya, laki-laki. Ia melihat kearahnya, mata mereka bertemu. Orel tau bahwa yang ada di depannya ini adalah kakak kelasnya, mengingat itu ia kembali mengalihkan pandangannya. Kembali berpikir bagaimana caranya bisa menemukan meja yang ia tuju.

Laki-laki itu menuju satu bangku yang berada di tengah-tengah ruangan, meletakkan beberapa kertas lalu berniat ingin pergi.

'apa gue tanya aja ya, disini ga ada siapa siapa'

'tanya dia aja kali ya'

“Kak, maaf..”

Laki-laki itu berhenti, seketika ia mengernyitkan alisnya.

“Kenapa?” tanyanya.

“Anu, maaf. Tapi, tau dimana meja bu dina ga?”

Wajahnya kembali datar seperti semula, lalu menunjuk meja yang berada di dekat lemari buku.

“Disana”

“Lain kali tanya dulu sebelum ngapa-ngapain”

Belum sempat Orel mengucapkan terimakasih tetapi Laki-laki itu sudah berlalu dari hadapannya.

Menyebalkan sekali.

“Sinting”