Niat baik.

Suasana pagi itu begitu hangat, keluarga dari kedua calon mempelai begitu gembira menyambut hari yang suci ini.

Dekorasi di rumah Syania sangat indah, semua sangat sempurna. Siapapun pasti takjub jika melihatnya secara langsung.

Kini, berbagai hantaran dari calon mempelai pria telah diterima. Dengan senang hati mereka menyerahkan niat baik yang telah dirancang sedemikian rupa.

Aditya, hari ini begitu gagahnya berjalan di kediaman sang calon mempelai wanita. Dengan jas birunya yang tampak menawan, jantungnya berdegup kencang hingga suara riuh di dalam ruangan tidak terdengar olehnya.

Terlihat sepupu laki-laki dari Syania berdiri di depan banyaknya tamu undangan, rupanya ia yang akan menjadi pembawa acara kali ini.

“Assalamu’alaikum Wr. Wb.”

Ucapnya menyambut orang-orang itu sekaligus membuka acara kali ini.

“Puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita sekalian sehingga kita dapat bertemu, berkumpul dan saling silaturahmi pada hari yang berbahagia ini dalam keadaan sehat wal’afiat.” “Kami ucapkan selamat datang untuk keluarga Bapak Andi yang telah sudi mendatangi kediaman kami. Sebelum acara dimulai, ada baiknya bila kami mempersilahkan terlebih dulu agar para tamu undangan sekalian menempati tempat yang telah kami sediakan.”

Seiring berjalannya acara dan beberapa patah kata sambutan yang disampaikan oleh kedua keluarga kini sampailah mereka pada tujuan mempelai pria.

Aditya berdiri dari duduknya, berdiri di samping sang pembawa acara. Keringat dingin mengucur deras, ia sangat gugup kali ini.

Diliriknya Syania dan Achi yang duduk di antara kedua orang tuanya, ia tersenyum manis dari arah sana. Syania sedang sama gugupnya, terlihat dari wajahnya yang terlihat sedikit pucat.

“Assalamualaikum Wr. Wb.” “Yang terhormat Bapak & Ibu Santoso beserta keluarga besar saudari Syania Meera yang saya hormati, niatan pertama saya dan keluarga datang kemari adalah untuk bersilaturahmi kepada keluarga Syania Meera agar lebih dekat lagi,” “Yang kedua berbekal keyakinan dan takdir Allah SWT maksud dan tujuan kehadiran saya dan keluarga adalah untuk menyampaikan lamaran kepada Syania Meera.”

Tutur katanya ia rangkai sedemikian, degup jantungnya terus-menerus memompa dirinya.

“Dengan ini, jika Allah SWT mengijinkan, saya ingin menjadikan putri bapak dan ibu sebagai istri saya. Menemani setiap langkah perjuangan saya, menjadi penyejuk hati saya di kala gundah,” “Dan menjadi penasihat saat saya melakukan kesalahan, sekiranya bapak dan ibu menyetujui saya ingin melamar putri bapak dan ibu dan melanjutkan hubungan kami berdua ke jenjang pernikahan.”

Adit menatap keluarga Syania satu-persatu, ucapannya barusan benar-benar ia ucapkan dengan tulus. Ia mencoba menyampaikan tujuannya sebaik mungkin.

Kini ayah dari Syania berdiri dan menghampiri Aditya di depan sana, ia menepuk pundak gagah itu.

“Waalaikumsalam Wr. Wb.” “Terimakasih untuk niat baik Aditya dan keluarga yang datang kemari untuk meminang putri kami satu-satunya, “Dengan ijin Allah SWT kami selaku orang tua dari ananda Syania Meera menerima niat baik kamu, tapi keputusan terakhir kami berikan kepada putri kami.”

Bapak Santoso selaku ayah Syania mengarahkan pandangannya pada putri semata wayangnya.

Perlahan Syania meraih mic yang diberikan oleh ayahnya, ia berusaha mengontrol degup jantungnya sendiri. Tidak ingin hal-hal yang memalukan terjadi ia menampilkan senyumnya pada ayah dan Aditya yang kini sedang menatapnya.

“Assalamualaikum Wr. Wb.” “Sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada Adit karena mencintai Syania dengan tulus ikhlas, selalu berhasil membuat Syania tenang dan senang,” “Syania menghargai niat suci Adit yang datang kemari untuk melamar Syania di depan kedua orang tua Syania,” ucapnya, ia menghentikan kalimatnya sejenak, berusaha merangkai kata-kata yang tepat.

“Bismillahirrahmanirrahim,” “Maka dari itu, Syania menerima lamaran Aditya.”

Kalimat terakhirnya berhasil membuat kedua keluarga tidak henti-hentinya mengucap syukur.

Setelah proses pertukaran cincin dilaksanakan oleh ibu dari kedua calon mempelai, kini dilanjutkan dengan kegiatan silaturahmi antar keluarga sembari menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh pihak wanita.

Niat pertama Aditya telah terlaksana, keduanya sudah terikat.

Selanjutnya, tahap kedua yang betul-betul Aditya dan Syania tunggu-tunggu.

Akad nikah, pada 30 September 2021.